Kucurahkan semua rasa ku disini
aku mencari kesejukan hati
mencari cinta sejati
ku bingung kemana kucari cinta itu
siapa gadis yang tepat untukku
kudengar erangan hati yang sayup-sayup
mungkinkah ini cinta
siapa yang kucintai ini
munkinkah engkau gadis yang kucintai
Manis parasmu...
Indah rambutmu...
Sentuh rasaku...
Di bawah matahari...
Juga bulan sabit ini...
Gelisah kutaruh kaki hati...
Santun sikapmu...
Riang gerakmu...
Getarkan kalbuku...
Di bawah lampu biru...
Juga langit merah jambu...
Kuingat masa remajaku...
Kuhidupkan bayangmu, sayang...
Seperti dalam sebuah fiksiku...
Kau kian mewujud perempuanku...
Cairkan beku dalam sepi imajiku...
Mari bersamaku kita dengarkan...
Lagu itu, lagu karenamu, sayang...
Hari-hariku ‘kan selalu terasa baru...
Lupakan masa lalu kelabu berhantu...
Aku suka refren itu, sayangku...
Tak bosan kudengarkan saban saat...
Tak puas kuteguk dalam renungku...
Keberadaanmu jelma kebaikan itu...
Kau buat aku ingin bernyanyi...
Menari nari bergirang riang hatiku...
Kaubuat aku ingin berpuisi...
Mencandai kata mencumbui hatimu...
Sungguh, ku tak ingin kau pergi lagi...
Seperti bebayangangin gelap masa silap...
Membekapku sekejap senyap lenyap...
Kesendirian yang ku tak pernah mengerti...
Bukankah Allah ciptakan kita berpasangan?
Berpasangan pulalah kita berlayar, sayang...
Di samudera kehidupan berbadai...
Airmata, ingus, keringat, darah....
Amarah, tawa, bisikan, belaian, kecupan...
Berpasangan kita berpelukan...
Berbagi gelisah, berbagi bahagia...
Sedu sedanmu adalah milikku...
Suka citamu adalah milikku juga...
Tak ‘kan kubiarkan jamur khianat hidup...
Tumbuh menjadi sebilah belati berkarat...
Menyelinap di balik lipatan daster birumu...
Menikam punggung ketulusan hatimu...
Pengkhianatan adalah laknat...
Pengkhianatan adalah penghujatan...
Menghujat akad pernikahan...
Menghujat Nama Maha Suci Maha Cinta...
Tak akan, sayangku, tak akan kuberkhianat...!?
Kaulah pasanganku dalam pelayaran ini...
Akulah nahkoda, kaulah navigatorku...
Tanpamu kapallayar ini pasti tersasar...
Berpasangan kita terus arungi samudera...
Tiada pelabuhan lain yang ‘kan kusinggahi...
Dirimu telah ada, duhai dermaga hatiku...
Kucinta, kujaga, kupertahankan adamu...
Bukankah adamu adalah anugerah terindah...??
Bukankah kaulah puncak keindahan ciptaan-Nya...??
Bukankah keindahanmu selalu hiasi harihariku...??
Bukankah keindahan tidak melulu kemolekan...??
Kaulah muara sungai-sungai kasih sayangku...
Sebelum kemudian kausebarkan ke lautan...
Derai canda, suka, duka, cita-cita anakanak kita....
Yang selanjutnya pergi bersama mimpi mereka...
Kelak kita berdua lagi, ukir sisasisa usia
Hingga di antara kita pun harus pergi pula
Nikmati perjamuan raya cintakasih Ilahi
Sempurnakan cintasejati kita di bumi
Akhirnya di antara kita seduh sunyi sendiri....
Sembari menyulam busana iman nan suci....
Untuk siap songsong Sang Maha Cinta...
Yang telah lama nunggu di gerbang baka...
Diberkatilah kau dalam Kasihsayang-Nya
malam ini...
dulu pun begini...
kala cinta pergi...
tanpa sudi kembali...
lenyap canda...
sesak dada...
tulang tiada...
cairlah semua...
mengalir ke manamana...
membanjir di manamana...
malam ini...
tak’kan ada lagi...
bayang dirimu menari...
nyanyian jelma angin membisu...
dingin menyerbu, rasa kian beku...
cintailah diriku seperti aku mencintaimu...
aku mencari kesejukan hati
mencari cinta sejati
ku bingung kemana kucari cinta itu
siapa gadis yang tepat untukku
kudengar erangan hati yang sayup-sayup
mungkinkah ini cinta
siapa yang kucintai ini
munkinkah engkau gadis yang kucintai
Manis parasmu...
Indah rambutmu...
Sentuh rasaku...
Di bawah matahari...
Juga bulan sabit ini...
Gelisah kutaruh kaki hati...
Santun sikapmu...
Riang gerakmu...
Getarkan kalbuku...
Di bawah lampu biru...
Juga langit merah jambu...
Kuingat masa remajaku...
Kuhidupkan bayangmu, sayang...
Seperti dalam sebuah fiksiku...
Kau kian mewujud perempuanku...
Cairkan beku dalam sepi imajiku...
Mari bersamaku kita dengarkan...
Lagu itu, lagu karenamu, sayang...
Hari-hariku ‘kan selalu terasa baru...
Lupakan masa lalu kelabu berhantu...
Aku suka refren itu, sayangku...
Tak bosan kudengarkan saban saat...
Tak puas kuteguk dalam renungku...
Keberadaanmu jelma kebaikan itu...
Kau buat aku ingin bernyanyi...
Menari nari bergirang riang hatiku...
Kaubuat aku ingin berpuisi...
Mencandai kata mencumbui hatimu...
Sungguh, ku tak ingin kau pergi lagi...
Seperti bebayangangin gelap masa silap...
Membekapku sekejap senyap lenyap...
Kesendirian yang ku tak pernah mengerti...
Bukankah Allah ciptakan kita berpasangan?
Berpasangan pulalah kita berlayar, sayang...
Di samudera kehidupan berbadai...
Airmata, ingus, keringat, darah....
Amarah, tawa, bisikan, belaian, kecupan...
Berpasangan kita berpelukan...
Berbagi gelisah, berbagi bahagia...
Sedu sedanmu adalah milikku...
Suka citamu adalah milikku juga...
Tak ‘kan kubiarkan jamur khianat hidup...
Tumbuh menjadi sebilah belati berkarat...
Menyelinap di balik lipatan daster birumu...
Menikam punggung ketulusan hatimu...
Pengkhianatan adalah laknat...
Pengkhianatan adalah penghujatan...
Menghujat akad pernikahan...
Menghujat Nama Maha Suci Maha Cinta...
Tak akan, sayangku, tak akan kuberkhianat...!?
Kaulah pasanganku dalam pelayaran ini...
Akulah nahkoda, kaulah navigatorku...
Tanpamu kapallayar ini pasti tersasar...
Berpasangan kita terus arungi samudera...
Tiada pelabuhan lain yang ‘kan kusinggahi...
Dirimu telah ada, duhai dermaga hatiku...
Kucinta, kujaga, kupertahankan adamu...
Bukankah adamu adalah anugerah terindah...??
Bukankah kaulah puncak keindahan ciptaan-Nya...??
Bukankah keindahanmu selalu hiasi harihariku...??
Bukankah keindahan tidak melulu kemolekan...??
Kaulah muara sungai-sungai kasih sayangku...
Sebelum kemudian kausebarkan ke lautan...
Derai canda, suka, duka, cita-cita anakanak kita....
Yang selanjutnya pergi bersama mimpi mereka...
Kelak kita berdua lagi, ukir sisasisa usia
Hingga di antara kita pun harus pergi pula
Nikmati perjamuan raya cintakasih Ilahi
Sempurnakan cintasejati kita di bumi
Akhirnya di antara kita seduh sunyi sendiri....
Sembari menyulam busana iman nan suci....
Untuk siap songsong Sang Maha Cinta...
Yang telah lama nunggu di gerbang baka...
Diberkatilah kau dalam Kasihsayang-Nya
malam ini...
dulu pun begini...
kala cinta pergi...
tanpa sudi kembali...
lenyap canda...
sesak dada...
tulang tiada...
cairlah semua...
mengalir ke manamana...
membanjir di manamana...
malam ini...
tak’kan ada lagi...
bayang dirimu menari...
nyanyian jelma angin membisu...
dingin menyerbu, rasa kian beku...
cintailah diriku seperti aku mencintaimu...
Comments :
0 komentar to “Kucurahkan semua rasa ku disini”
Posting Komentar
silahkan meninggalkan pesan dan commen anda love bloging